BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingkat kesehatan ibu dan anak merupakan salah
salah satu indikator di suatu negara. Angka kematian maternal dan neonatal
masih tinggi, salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka tersebut
dengan memberikan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas
keadaan masyarakat yang belum terlaksana. (Prawirohardjo, 2009 ;h.54 ).
Berdasarkan penelitian WHO seluruh dunia,
terdapat kematian bayi khususnya neonatus sebesar 4.000.000 jiwa/tahun.
Kematian bayi tersebut terutama di Negara berkembang sebesar 99% dan 40.000
dari bayi tersebut adalah bayi di Negara Indonesia ( http://www.poltekes-pontianak.ac.id.2010, 3/5/2013.15:20).
1
|
Menurut Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 di Provinsi Lampung pada Tahun 2012 Angka Kematian Neonatal 27/1000
KH, Kematian Bayi 43/1000 KH dan Kematian Balita 30/1000 KH (SDKI 2012). Secara umum Angka Kematian Anak menunjukkan
penurunan yang lambat. Angka Kematian Neonatal mengalami stagnasi 10 tahun
terakhir yaitu 20/1.000 kelahiran hidup pada SDKI 2002 menjadi 19/1.000 pada
SDKI 2007 dan SDKI 2012. Padahal kematian neonatal merupakan proporsi yang
besar dari kematian bayi (59%) dan balita (47%).
Pada Tahun 2012 di Provinsi Lampung terjadi 787 kasus
kematian Perinatal, 110 kasus kematian neonatal, 159 kasus kematian bayi dan
kasus kematian Balita sebanyak 64 kasus.
Tingginya kasus kematian Ibu dan anak di Provinsi Lampung memperlihatkan
betapa rawannya derajat kesehatan Ibu dan anak. Karena kematian Ibu bayi dan
Balita merupakan salah satu parameter derajat kesehatan suatu Negara. Masalah
kesehatan ibu dan anak ini perlu diatasi dengan segera karena derajat kesehatan
ibu dan anak akan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada masa yang
akan datang.(Profil Dinas Kesehatan Lampung, 2012).
Penyebab
utama dari kematian neonatus di kota Bandar Lampung adalah asfiksia sebanyak 35
kasus (54,72%) BBLR 29 kasus (27,36%) dan penyebab lain 19 kasus (17,92 %)
penyebab lain ini yaitu unchepalitis, kejang, dan kebiruan, kelainan kongenital
seperti jantung bawaan, labiopalatoscizis, atresia esophagus, leukimia, herniadiafragmatika,
dan atresia jejenum, hyperbilirubin, postmatur, kern ikterus, dan sepsis. (Profil Kesehatan Dinas Kota Bandar Lampung, 2010).
Dari
hasil prasurvey yang telah dilakukan penulis pada tanggal 1 mei 2013 di BPS
Wirahayu Amd. Keb Panjang Bandar Lampung,
pada tahun 2013 dari bulan Januari sampai bulan April terdapat 119 bayi lahir
hidup. Sedangkan di RB Kartini Panjang, pada tahun 2013 dari bulan Januari sampai bulan
April terdapat 27 bayi lahir hidup.
B. Rumusan Masalah
“Bagaimanakah Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny. N di Bps Wirahayu Panjang Bandar Lampung ?”
C. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Penulis dapat melaksanakan Asuhan
Kebidanan Pada Bayi
Baru Lahir terhadap By. Ny. N di Bps
Wirahayu Panjang Bandar Lampung.
2.
Tujuan Khusus
a. Diharapkan Penulis Dapat Melakukan Pengkajian Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny.N di
Bps Wirahayu Panjang bandar
Lampung.
b. Diharapkan Penulis Dapat Melakukan Interpensi Data Asuhan Kebidanan Pada Bayi
Baru Lahir terhadap By.Ny. N di Bps Wirahayu Panjang bandar Lampung.
c. Diharapkan penulis dapat melakukan diagnosa potensial Asuhan Kebidanan Pada Bayi
Baru Lahir terhadap By. Ny. N di Bps Wirahayu Panjang bandar Lampung.
d. Diharapkan penulis dapat melakukan tindakan antisipasi Asuhan Kebidanan Pada Bayi
Baru Lahir terhadap By. Ny. N di Bps Wirahayu Panjang bandar Lampung.
e. Diharapkan penulis dapat melakukan rencanakan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny.N di Bps Wirahayu
Panjang Bandar Lampung,
f. Diharapkan penulis dapat melakukan penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Bayi
Baru Lahir terhadap By.Ny.N di Bps Wirahayu Panjang Bandar Lampung.
g. Diharapkan penulis dapat
melakukan evaluasi Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By. Ny. N
di Bps Wirahayu Panjang Bandar Lampung.
D. Ruang lingkup
1.
Sasaran
Bayi
baru lahir
2. Tempat
BPS Wirahayu
Amd. Keb Panjang, Bandar Lampung.
3. Waktu
Tanggal 29 April 2013-12 mei 2013
E.
Manfaat Penulisan
1. Institusi Pendidikan
Sebagai dokumen dan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Lahan Praktek
Study kasus ini dapat dijadikan gambaran informasi serta bahan untuk meningkatkan manajemen kebidanan yang diterapkan oleh lahan praktek.
3. Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat khususnya ibu-ibu setelah melahirkan tentang pentingnya melakukan perawatan bayi baru lahir.
4. Bagi Penulis
Study kasus ini dapat meningkatkan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan serta mengaplikasikan tentang perawatan bayi baru lahir.
F. Metodelogi dan Tehnik Memperoleh Data
1.
Metodologi Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam karya tulis ini
adalah metode penelitian Study Kasus. Aziz S.R. (2003) menyatakan bahwa penelitian yang
terinci tentang seseorang (individu) atau sesuatu unit sosial selama kurun waktu
tertentu disebut studi kasus. Lebih tegas Aziz menambahkan bahwa penelitian
studi kasus adalah penelitian terhadap fenomena dalam konteks kehidupan nyata,
bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan
dimana multi sumber bukti dimanfaatkan.(http://pengertian-penelitian-studi-kasus.com,5/5/2013.
16.20)
2.
Tehnik Memperoleh Data
Untuk memperoleh data, teknik
yang digunakan sebagai berikut:
a.
Data Primer
1)
Wawancara
Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana penelitian
mendapatkan keterangan atau pendirian
secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) (Notoatmodjo,
2005; h. 102).
Wawancara
dilakukan dengan cara :
a)
Auto anamnesa
Wawancara yang langsung dilakukan
kepada klien mengenai penyakitnya.
b)
Allo anamnesa
Wawancara yang dilakukan kepada keluarga
atau orang lain mengenai penyakit klien (Sulistyawati dkk, 2009; h. 111).
2)
Partisipatif
Adalah
suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari
adanya rangsangan (Notoatmodjo, 2005; h. 95).
3)
Pengkajian Fisik
Adalah
suatu pengkajian yang dapat dipandang sebagai bagian tahap pengkajian pada
proses keperawatan atau tahap pengkajian atau pemeriksaan klinis dari sistem
pelayanan terintegrasi, yang prinsipnya menggunakan cara–cara yang sama dengan
pengkajian fisik kedokteran, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
(Priharjo, 2006; h. 2-3).
4)
Pemeriksaan Penunjang
Tes
laboratorium dan penelitian pendukung adalah komponen esensial dari pengujian
fisik sebagai tes dan penelitian yand dilakukan sebagai bagian dari skrining
rutin dapat bervariasi tergantung pada
usia wanita tersebut, status resikonya ( Varney,
2007; h.
37).
b.
Data Sekunder
1)
Studi Pustaka
Adalah metode pengumpulan data dengan mempelajari
catatan tentang pasien yang ada (Notoatmodjo, 2005; h. 63).
2)
Studi Dokumenter
Adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan
maupun yang tidak diterbitkan, yang ada dibawah tanggung jawab instansi resmi, misalnya laporan, statistik,
catatan–catatan di dalam kartu klinik ( Notoatmodjo, 2005; h. 62).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar