Rabu, 12 Juni 2013

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Tingkat kesehatan ibu dan anak merupakan salah salah satu indikator di suatu negara. Angka kematian maternal dan neonatal masih tinggi, salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka tersebut dengan memberikan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas keadaan masyarakat yang belum terlaksana. (Prawirohardjo, 2009 ;h.54 ).

Berdasarkan penelitian WHO seluruh dunia, terdapat kematian bayi khususnya neonatus sebesar 4.000.000 jiwa/tahun. Kematian bayi tersebut terutama di Negara berkembang sebesar 99% dan 40.000 dari bayi tersebut adalah bayi di Negara Indonesia ( http://www.poltekes-pontianak.ac.id.2010, 3/5/2013.15:20).

1
Angka kematian bayi (AKB) di Negara-negara ASEAN seperti Singapura 3/1000 kelahiran hidup. Malaysia 5,5/1000 kelahiran hidup. Thailand 17/1000 kelahiran hidup. Vietnam 18/1000 kelahiran hidup dan philipina 26/1000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia adalah angka tertinggi di Negara ASEAN. Berdasarkan  SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2007 angka kematian bayi di Indonesia adalah 35/1.000 kelahiran hidup. Bila dirincikan 157.000 bayi meninggal dunia pertahun atau 430 bayi meninggal dunia perhari.dalam Milenium Development Goals (MDGS) Indonesia menargetkan pada tahun 2015 AKB menurun menjadi 17/1000 kelahiran hidup. Beberapa penyebab kematian bayi baru lahir (BBL) yang terbanyak disebabkan oleh kegawatdaruratan dan penyulit pada neonatus, trauma lahir, kelianan kongenital dan hyperbilirubin. (http://www.poltekes-pontianak.ac.id.2010, 3/5/2013.13:30).

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 di Provinsi Lampung  pada Tahun 2012 Angka Kematian Neonatal 27/1000 KH, Kematian Bayi 43/1000 KH dan Kematian Balita 30/1000 KH (SDKI 2012). Secara umum Angka Kematian Anak menunjukkan penurunan yang lambat. Angka Kematian Neonatal mengalami stagnasi 10 tahun terakhir yaitu 20/1.000 kelahiran hidup pada SDKI 2002 menjadi 19/1.000 pada SDKI 2007 dan SDKI 2012. Padahal kematian neonatal merupakan proporsi yang besar dari kematian bayi (59%) dan balita (47%).  

Pada Tahun 2012 di Provinsi Lampung terjadi 787 kasus kematian Perinatal, 110 kasus kematian neonatal, 159 kasus kematian bayi dan kasus kematian Balita sebanyak 64 kasus.  Tingginya kasus kematian Ibu dan anak di Provinsi Lampung memperlihatkan betapa rawannya derajat kesehatan Ibu dan anak. Karena kematian Ibu bayi dan Balita merupakan salah satu parameter derajat kesehatan suatu Negara. Masalah kesehatan ibu dan anak ini perlu diatasi dengan segera karena derajat kesehatan ibu dan anak akan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada masa yang akan datang.(Profil Dinas Kesehatan Lampung, 2012).
Penyebab utama dari kematian neonatus di kota Bandar Lampung adalah asfiksia sebanyak 35 kasus (54,72%) BBLR 29 kasus (27,36%) dan penyebab lain 19 kasus (17,92 %) penyebab lain ini yaitu unchepalitis, kejang, dan kebiruan, kelainan kongenital seperti jantung bawaan, labiopalatoscizis, atresia esophagus, leukimia, herniadiafragmatika, dan atresia jejenum, hyperbilirubin, postmatur, kern ikterus, dan sepsis. (Profil Kesehatan Dinas Kota Bandar Lampung, 2010).

     Dari hasil prasurvey yang telah dilakukan penulis pada tanggal 1 mei 2013 di BPS Wirahayu Amd. Keb  Panjang Bandar Lampung, pada tahun 2013 dari bulan Januari sampai bulan April terdapat 119 bayi lahir hidup. Sedangkan di RB Kartini Panjang, pada tahun 2013 dari bulan Januari sampai bulan April terdapat 27 bayi lahir hidup.

B.  Rumusan Masalah

“Bagaimanakah Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny. N  di Bps Wirahayu Panjang Bandar Lampung ?”

C.  Tujuan

1.      Tujuan Umum
Penulis dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By. Ny. N  di Bps Wirahayu Panjang Bandar Lampung.



2.      Tujuan Khusus
a.    Diharapkan Penulis Dapat Melakukan Pengkajian  Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny.N di Bps Wirahayu Panjang bandar Lampung.
b.    Diharapkan Penulis Dapat Melakukan Interpensi Data  Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny. N di Bps Wirahayu Panjang bandar Lampung.
c.    Diharapkan penulis dapat melakukan diagnosa potensial  Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By. Ny. N di Bps Wirahayu Panjang bandar Lampung.
d.   Diharapkan penulis dapat melakukan tindakan antisipasi  Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By. Ny. N di Bps Wirahayu Panjang bandar Lampung.
e.    Diharapkan penulis dapat melakukan rencanakan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny.N di Bps Wirahayu Panjang Bandar Lampung,
f.     Diharapkan penulis dapat melakukan penatalaksanaan  Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny.N di Bps Wirahayu Panjang Bandar Lampung.
g.    Diharapkan penulis dapat  melakukan evaluasi  Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By. Ny. N di Bps Wirahayu Panjang Bandar Lampung.

D.  Ruang lingkup

1.    Sasaran
Bayi baru lahir
2.    Tempat
BPS Wirahayu Amd. Keb Panjang, Bandar Lampung.
3.    Waktu
Tanggal  29 April 2013-12 mei 2013

E.  Manfaat Penulisan

1.    Institusi Pendidikan

Sebagai dokumen dan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

2.    Bagi Lahan Praktek

Study kasus ini dapat dijadikan gambaran informasi serta bahan untuk meningkatkan manajemen kebidanan yang diterapkan oleh lahan praktek.

3.    Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat khususnya ibu-ibu setelah melahirkan tentang pentingnya melakukan perawatan bayi baru lahir.

4.    Bagi Penulis

Study kasus ini dapat meningkatkan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan serta mengaplikasikan tentang perawatan bayi baru lahir.  

         

F.   Metodelogi dan Tehnik Memperoleh Data

1.      Metodologi Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam karya tulis ini adalah metode penelitian Study Kasus. Aziz S.R. (2003) menyatakan bahwa penelitian yang terinci tentang seseorang (individu) atau sesuatu unit sosial selama kurun waktu tertentu disebut studi kasus. Lebih tegas Aziz menambahkan bahwa penelitian studi kasus adalah penelitian terhadap fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan.(http://pengertian-penelitian-studi-kasus.com,5/5/2013. 16.20)
2.      Tehnik Memperoleh Data
Untuk memperoleh data, teknik yang digunakan sebagai berikut:
a.         Data Primer
1)        Wawancara
Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana penelitian mendapatkan keterangan atau pendirian  secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) (Notoatmodjo, 2005; h. 102).
                          Wawancara dilakukan dengan cara :
a)        Auto anamnesa
Wawancara yang langsung dilakukan kepada klien mengenai penyakitnya.
b)        Allo anamnesa
Wawancara yang dilakukan kepada keluarga atau orang lain mengenai penyakit klien (Sulistyawati dkk, 2009; h. 111).
2)        Partisipatif
Adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan (Notoatmodjo, 2005; h. 95).
3)        Pengkajian Fisik
Adalah suatu pengkajian yang dapat dipandang sebagai bagian tahap pengkajian pada proses keperawatan atau tahap pengkajian atau pemeriksaan klinis dari sistem pelayanan terintegrasi, yang prinsipnya menggunakan cara–cara yang sama dengan pengkajian fisik kedokteran, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi (Priharjo, 2006; h. 2-3).
4)        Pemeriksaan Penunjang
Tes laboratorium dan penelitian pendukung adalah komponen esensial dari pengujian fisik sebagai tes dan penelitian yand dilakukan sebagai bagian dari skrining rutin dapat bervariasi tergantung pada  usia wanita tersebut, status resikonya ( Varney,
2007; h. 37).



b.        Data Sekunder
1)    Studi Pustaka
Adalah metode pengumpulan data dengan mempelajari catatan tentang pasien yang ada (Notoatmodjo, 2005; h. 63).
2)   Studi Dokumenter
Adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan, yang ada dibawah tanggung jawab instansi  resmi, misalnya laporan, statistik, catatan–catatan di dalam kartu klinik ( Notoatmodjo, 2005; h. 62).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar